"Menyambut Era 5.0: Transformasi Literasi Al-Qur'an dan Akhlak Mahasantri di Perguruan Tinggi Islam - Merayakan Kebangkitan Spiritual dalam Peringatan Nuzulul Qur'an di Ma'had al-Jamiah UIN Mataram”
Ma'had al-Jamiah UIN Mataram memeriahkan penutupan kegiatan bulan suci Ramadhan yang bertepatan dengan peringatan Nuzulul Qur'an pada tanggal 3 April 2023. Dengan tema "Membumikan Alquran Menuju Era 5.0 yang Berakhlakul Karimah". Kegiatan tersebut bertujuan memperkuat akhlak mahasantri demi mewujudkan pribadi berkualitas yang dekat dengan ajaran suci al-Qur'an. Kegiatan Nuzulul Qur'an di Ma'had al-Jamiah diselenggarakan dengan khidmat, dimulai dengan penampilan hadrah Mahad al-Jami'ah yang memantik semangat para tamu undangan. Suasana religius semakin terasa saat Tomi Hutomo dan Rina Damayanti melantunkan ayat suci Al-Quran dengan penuh penghayatan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Ma'had al-Jamiah, Drs. TGH. Lalu Ahmad Busyairy MA memberikan sambutan yang menginspirasi. Wakil Rektor III UIN Mataram, Prof. Dr. H. Subhan Abdullah Acim, MA mewakili Rektor UIN Mataram dalam acara tersebut. Serta TGH Islahuddin Zain sebagai pemateri tausiyah Nuzulul Qur'an, menyuguhkan wawasan yang mendalam kepada para mahasantri. Alumni ma’had al- Jami’ah juga turut meramaikan kegiatan ini dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi. Dengan kehadiran para alumni suasana kebersamaan di Ma’had al-Jami’ah semakin terasa hangat.
Dalam sambutannya, Drs. TGH Lalu Ahmad Busyairy, MA selaku kepala Mahad al-Jami'ah, menekankan pentingnya membumikan al-Qur'an di kalangan anak muda pada era 5.0 dengan cara meningkatkan literasi terhadap al-Qur'an dan ilmu-ilmu keagamaan. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Rektor III, Prof. Dr. H. Subhan Abdullah Acim, MA. yang menyoroti tren penghafal Al-Qur'an pada era ini. Beliau menekankan signifikansi peningkatan jumlah penghafal Al-Qur'an yang menggunakan metode menghafal dalam jangka waktu yang panjang maupun singkat.
Pada acara inti, TGH Islahuddin Zain menyoroti keutamaan banyak membaca Al-Qur'an saat berpuasa di bulan Ramadan, yang diyakini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, khususnya di kalangan generasi muda yang menjadi pilar ilmu pengetahuan. Dengan gaya penyampaiannya yang interaktif dan humoris, beliau berhasil menggugah perhatian para mahasantri yang mendengarnya. Namun dengan tegas juga beliau mengemukakan tantangan yang dihadapi oleh anak muda dalam menjaga kesucian diri di era 5.0 ini. Sebagai solusi bagi mereka yang belum mampu menikah, beliau menekankan pentingnya berpuasa dan mendalami bacaan Al-Qur'an, bukan hanya secara lisan tetapi juga dalam hati dan tindakan. Dengan demikian, melalui praktik berpuasa dan refleksi mendalam terhadap Al-Qur'an, diharapkan mereka dapat memperkuat kesucian spiritual mereka dalam menghadapi godaan di zaman ini. Kemudian kegiatan ditutup dengan doa yang dilantunkan oleh Syekh Ahmed Farouk Awadalla, seorang dosen tamu dari Mesir di UIN Mataram yang juga merupakan Muallim Ma'had al-Jami'ah UIN Mataram.