Refreshment Pengurus Ma’had al-Jami’ah UIN Mataram 

Ahad, 26 Maret 2024 M bertepetan dengan tanggal 13 Ramadhan 1445 H. Ma’had Al-Jami’ah UIN Mataram mengadakan kegiatan Refreshment Pengurus. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas pengurus untuk melaksanakan pembinaan pembelajaran tahfidz bagi Mahasantri  Ma’had Al-Jami’ah UIN Mataram, Drs. TGH.L. Ahmad Busyairy, MA. Selaku kepala Ma’had Al-Jami’ah UIN Mataram dalam hal ini diwakili oleh sekretaris Ma’had Al-Jami’ah UIN Mataram Ustadz Wirawan Jamhuri, M.Pd.I secara resmi membuka kegiatan tersebut beliau sekaligus memberikan pengantar dan arahan tentang tujuan dan pentingya kegiatan Refreshment pengurus ini dilaksanakan, dalam pengantarnya beliau berharap agar seluruh peserta dapat mengikuti acara tersebut dengan serius dan pada sesi diskusi nantinya beliau juga berharap supaya peserta lebih aktif bertanya dan berdiskusi mengenai tema yang akan dibahas, ucapan terikasih beliau juga sampaikan kepada dua narasumber yang mengisi pada acara tersebut dan harapan beliau juga terhadap narasumber supaya meyampaikan materi dengan maksimal sesuia dengan waktu yang dijadwalkan.

Kegiatan refreshment pengurus ma’had al jami’ah UIN Mataram berlangsung di Gedung Training Centre tepatnya di ruangan meeting lantai satu yang diikuti oleh 25 pengurus Ma’had Al-Jami’ah UIN Mataram, kegiatan tersebut dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diisi oleh ustadzah Hj. Hani Malkam, M.Pd. dari pompes Al-Aziziah Kapek Gunungsari yang berlangsung dari Pukul 09.00-12.30 WITA. Beliau merupakan salah satu generasi awal Hafidz/Hafidzah pondok pesantren Al-Aziziyah Kapek yang sampai sekarang sudah banyak mencetak santrinya menjadi hafidz/hafidzah sebagaimana pondok pesantren Al-Aziziyah Kapek yang masyhur dengan output hafidz dan hafidzah, dalam penyampaianya beliau banyak bercerita tentang pengalaman menjadi santri dan membimbing santri terlebih dalam menghafal Al-Qur’an dan bagaimana menerapkan metode-metode yang cocok bagi santri dalam menghafal Al-Qur’an disamping focus utama yang perlu dibrhatikan sebelum memuali menghafal adalah pada Tahsin atau bacaan santri. Jika bacaan santri sudah dianngap layak untuk menghafal baru kemudian santri diizinkan untuk memulai menghafal karna proses tahsi n ini sangat  berpengaruh terhadap hafalan santri karanan kalau awalnya sudah salah dalam menghafal sangat sulit untuk diperbaiki disamping berpengaruh besar pada faktor-faktor lainya.


Semakin siang, walaupun dalam kondisi berpuasa kegiatan tersebut terlihat semakin seru karena penyampaian dari narasumber yeng intraktif dan sangat mengedukasi terhadap para peserta Refreshment dibuktikan dengan antusias peserta yang banyak bertanya seputar materi yang disampaikan dan menyampaikan masalah-masalah yang sering ditemukan dengan meminta tawaran Solusi dari narasumber diantara pertanyaan yang dilontarkan adalah tentang cara penguatan murojaah hafalan. Pemateri memaparkan muraja’ah adalah hal yang paling utama dan wajib diistiqamahkan oleh seorang hafidz/hafidzah Ketika sudah menghafalkan Al-Qur’an dengan membuat target-target khusus dan berusaha meluangkan waktu untuk terus menerus memuraja’ahkan hafalan yang sudah didapat seperti tawaran dari beliau ’’Kalau sudah menjadi Hafid dan Hafidzah paling tidak dalam setiap harinya membaca Al-qur’an 5 Juz, kalua tidak bisa minimal 3 juz, kalua tidak bisa lagi minimal 2 juz, kalau tidak bisa lagi minimal 1 juz sampai terakhir beliau menyampaikan kalau tidak bisa semua yang tadi minimal 2 halaman’’, sampai begitu pentinya mengulang hafalan untuk menguatkan hgafalan ini.

Setelah sesi pertama selesai dilanjutkan sesi kedua yang disampaiakn oleh TGH. Basirun, S.Pd.I,. M.S.I beliau merupakan alumni PP. Tahfizul Qur’an dan Ma’had Aly al-Islahudini Kediri saat ini beliau sebagai pimpinan Yayasan PP. Tahfiz Qur’an “Nuruh Hamdalah Al-Mubarokah” Ombe Baru Kediri Lombok Barat disamping itu beliau juga sebagai dewan hakim MTQ dan STQ Provensi NTB dan PLS2N tingkat nasional, sesi kedua dimulai pukil 13.30 – 17.30 WITA, pada sesi ini TGH. Basirun, S.Pd.I,. M.S.I lebih banyak praktik cara cepat menghafal sekaligus mengingan letak posisi hafalan al-Qur’ah yang sedang dihafalnya.

Sebagai bentuk praktik awal pemateri mengajak para peserta untuk menghafal nama-nama periwayat hadis dengan meminta beberapa pengurus untuk memakai nama para periwayat hadis setelah itu para peserta diminta untuk menghafalnya setelah beberapa saat posisinya diacak dan peserta diminta untuk menyebutkan nama masing-masing setelah diacak. Disamping itu pemateri juga banyak memberikan cara-cara yang disa dilakukan untuk meguatkan hafalan.  Dissampig itu pemateri juga menekannkan pentingnya punya hafalan yang kuat serta pengaruh yang sanagat besar jika terjadi kesalahan dalam membaca al-Qur’an baik kesalahan pada makharijul huruf maupun kesalahan pada baris. Kegiantan Refreshment ini  kemudian ditutup tepat pada pulul 17.30 WITA.